PROCESS CHEMISTRY AND COMBINATORIAL CHEMISTRY
Semua pembentukan senyawa kimia berlangsung melalui suatu atau serangkaian reaksi kimia. Reaksi kimia ini melibatkan satu atau lebih macam molekul (molekul unsur atau molekul senyawa) menjadi zat yang sifat fisisnya berbeda. Proses ini dibuat dengan mereaksikan unsur atau senyawa pereaksi dalam kondisi tertentu hingga terbentuk hasil reaksi yang diinginkan. Yang menjadi permasalahan adalah jika ada beberapa bahan pereaksi yang akan direaksikan dalam beberapa reaksi kimia yang berbeda. Secara konvensional, ini harus dilakukan dengan mereaksikan satu per satu pereaksi-pereaksi yang diperlukan. Hal ini dapat membutuhkan waktu yang sangat lama, sehingga cara yang lebih cepat menjadi diperlukan
COMBINATORIAL CHEMISTRY
Kombinatorial adalah cabang matematika untuk memperoleh jumlah cara pengaturan objek-objek tertentu dalam himpunannya. Dengan menghitung secara kombinatorial, dapat diperoleh jumlah kemungkinan pengaturan dari sejumlah objek dalam suatu himpunan tanpa harus mengenumerasi (pencacahan) kemungkinan tersebut secara satu per satu.
Kimia kombinatorial merupakan suatu pendekatan dalam ilmu kimia yang melibatkan sintesis berbagai jenis molekul yang berjumlah banyak tetapi erat terkait satu sama lain. Proses ini dibantu oleh simulasi dengan komputer dan peralatan robotik
Proses Tradisional dan Proses Kimia Kombinatorial
Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
Perbandingan Metode Sintesis Kimia Secara Tradisional dan Kombinatorial
Pada sintesis secara tradisional, sesuai pada contoh di atas, dimisalkan senyawa A direaksikan dengan senyawa B membentuk senyawa AB. Reaksi dilakukan satu demi satu. Sementara itu, pada sintesis secara kombinatorial, dimungkinkan untuk membuat setiap kombinasi yang memungkinkan, mulai dari A1 hingga An, dengan B1 hingga Bn.
Proses Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
Agar dapat berlangsung, sintesis fase padat memerlukan beberapa komponen, yaitu
1. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
2. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
3. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Sintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai sintesis “campur dan pisahkan”. Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah reaksi pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk membersihkan sisa-sisa pereaksi sisa berlebih. Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan secara merata. Setelah proses pencampuran, hasil reaksinya kemudian boleh jadi dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini menghasilkan jumlah yang lengkap dari senyawasenyawa dimer (senyawa yang strukturnya merupakan gabungan dari dua buah komponen penyusun) yang mungkin terbentuk.
Jika dimisalkan terdapat X buah komponen (senyawa) yang direaksikan maka jumlah dimer yang terbentuk Jika proses diulangi sebanyak n kali dengan mereaksikan hasil reaksi sebelumnya dengan komponen satuannya (yang berjumlah X), hasil reaksi yang terbentuk meningkat secara eksponensial, yaitu
X n
Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan beberapa langkah reaksi, dapat terbentuk banyak ragam molekul yang susunannya berbeda tetapi mirip.
Proses Sintesis Kombinatorial dengan Larutan
Hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pada sintesis fase padat. Keterbatasan/kekurangan sintesis fase padat untuk sintesis secara kombinatorial, antara lain bahan kimia yang berwujud padat terbatas dan terdapat kesulitan pada saat memantau sejauh mana reaksi berlangsung ketika substrat (bagian yang menjadi perhatian dari reaktan) dan hasil reaksi terkait pada bahan berfase padat. Kelebihan lain dari sintesis dengan larutan adalah tidak diperlukannya bahan-bahan
yang menjadi prasyarat seperti untuk melakukan sintesis pada fase padat.
Proses sintesis secara tradisional melibatkan reaksi secara bertahap. Hasil reaksi dikarakterisasi dan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian melalui proses screening (pemisahan). Setelah pemisahan, tahap ini dapat dilakukan lagi secara berulang untuk membangun senyawa analog (senyawa yang berbeda jenis tetapi serupa) lainnya.
Perbedaan proses kombinatorial dengan larutan
Pada sintesis secara kombinatorial, yang berlangsung secara paralel, substrat bereaksi dengan sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini kemudian melalui proses screening, pemisahan molekul-molekulnya, umumnya tanpa melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan, tetapi secara lebih minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional.
Analisis Kombinatorial
Proses sintesis molekul-molekul secara kombinatorial dapat menghasilkan banyak ragam molekul. Kimia kombinatorial berperan dalam penemuan beragam molekul senyawa baru yang susunannya berbeda tetapi serupa.Melalui analisis kombinatorial dapat diperoleh jumlah molekul yang terbentuk melalui suatu proses kimia kombinatorial.
a. Proses Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
Sintesis fase padat dianggap sebagai awal perkembangan kimia kombinatorial. Hal ini telah berkontribusi dalam penemuan bahan-bahan baru dibidang obat-obatan, katalisator (pemercepat reaksi),atau penemuan bahan-bahan alam. Sintesis ini merupakan sintesis organik dengan menggunakan bahan pendukung dalam wujud padat.
Sintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai sintesis “campur dan pisahkan”.
b. Proses Sintesis Kombinatorial dengan Larutan
Selain sintesis fase padat, ada pula sintesis kombinatorial yang dilakukan pada larutan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pada sintesis fase padat. Proses sintesis secara tradisional melibatkan reaks isecara bertahap. Hasil reaksi dikarakterisasi dan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian melalui proses screening(pemisahan). Setelah pemisahan, tahap ini dapat dilakukan lagi secara berulang untuk membangun senyawa analog (senyawa yang berbeda jenis tetapi serupa) lainnya.
Sementara itu pada sintesis secara kombinatorial yang berlangsung secara paralel substrat bereaksi dengan sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini kemudian melalui proses screening, pemisahan molekul-molekulnya, umumnya tanpa melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan tetapi secara lebih minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional.
Aplikasi dan Perkembangan KimiaKombinatorial
Manfaat terbesar dari kimia kombinatorial adalah penemuan bahan-bahan baru, khususnya di bidang farmasi. Proses pembuatan bahan obat-obatan dapat melibatkan proses pemisahan maya (virtual screening), yaitu menggunakan simulasi dengan bantuan komputer, juga pemisahan secara nyata (real) yang dilakukan secara eksperimen.
Penggunaan pemisahan secara maya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan eksperimen secara langsung, antara lain:
1.biaya yang lebih rendah, karena tidak perlu membeli senyawa uji
2.dimungkinkan untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan pengujian secara eksperimen langsung
Meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya,tetap dibutuhkan eksperimen secara nyata agar suatu senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata. Pengujian secara maya menggunakan simulasi komputer tetap tidak dapat menggantikan proses pengujian dengan eksperimen secara sepenuhnya.
Permasalahan:
1. Apa yang menyebabkan sintesis fasa padat dapat berlangsung? Sedangkan pada fasa solution sulit berlangsung. Apakah yang mempengaruhinya?
2. Pada proses sintesis kombinatorial diketahui dapat menghasilkan banyak ragam molekul, apakah kejadian ini dapat semakin mempersulit pengerjaan dalam pemisahannya?
3. Kimia kombinatorial memiliki aplikasi dalam penemuan bahan-bahan baru, khususnya di bidang farmasi, meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya,tetap dibutuhkan eksperimen secara nyata agar suatu senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata. Penggunaan pemisahan secara maya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan eksperimen secara langsung. Apa saja keunggulan tersebut?
4. Dalam kombinatorial kimia, reaksi dapat berlangsung dengan pembentukan satu ikatan dalam satu kali reaksi, bagaimana jika digunakan beberapa reaktan dalam reaksi apakah dapat membentuk beberapa ikatan atau tetap hanya membentuk satu ikatan dal satu kali reaksi?
Saya akan menjawab permasalahan no 2. Pada proses sintesis kombinatorial diketahui dapat menghasilkan banyak ragam molekul, apakah kejadian ini dapat semakin mempersulit pengerjaan dalam pemisahannya??
ReplyDeleteTentu tidak mempersulit karena pemisahan juga dapat dilakukan melalui pemisahan maya (virtual screening), yaitu menggunakan simulasi dengan bantuan komputer, yang metodenya dapat dipilih untuk aplikasi pemisahan secara nyata atau secara eksperimen.
Saya akan menjawab permasalahan pertama Sintesis fase padat dianggap sebagai awal perkembangan kimia kombinatorial. Hal ini telah berkontribusi dalam penemuan bahan-bahan baru dibidang obat-obatan, katalisator (pemercepat reaksi),atau penemuan bahan-bahan alam. Sintesis ini merupakan sintesis organik dengan menggunakan bahan pendukung dalam wujud padat.
ReplyDeleteSintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai sintesis “campur dan pisahkan”.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yang ke 3 :
ReplyDeletePenggunaan pemisahan secara maya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan eksperimen secara langsung, antara lain 1. biaya yang lebih rendah, karena tidak perlu membeli senyawa uji 2. dimungkinkan untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan pengujian secara eksperimen langsung. Meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya, tetap dibutuhkan eksperimen secara nyata agar suatu senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata. Pengujian secara maya menggunakan simulasi komputer tetap tidak dapat menggantikan proses pengujian dengan eksperimen secara sepenuhnya
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 4.
ReplyDeleteArmstrong, dkk. menggambarkan metode satu-pot untuk menghasilkan perpustakaan kombinatorial, yang disebut multi-komponen kondensasi (MCCs). [14] Dalam skema ini, tiga atau lebih reagen bereaksi sedemikian rupa sehingga setiap reagen dimasukkan ke dalam produk akhir dalam satu langkah, menghilangkan kebutuhan untuk sintesis multi-langkah yang melibatkan banyak langkah pemurnian.
No 3 Penggunaan pemisahan secara maya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan eksperimen secara langsung, antara lain 1. biaya yang lebih rendah, karena tidak perlu membeli senyawa uji 2. dimungkinkan untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan pengujian secara eksperimen langsung. Meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya, tetap dibutuhkan eksperimen secara nyata agar suatu senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata.
ReplyDeleteSaya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yang ke 3 :
ReplyDeletePenggunaan pemisahan secara maya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan eksperimen secara langsung, antara lain 1. biaya yang lebih rendah, karena tidak perlu membeli senyawa uji 2. dimungkinkan untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan pengujian secara eksperimen langsung. Meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya, tetap dibutuhkan eksperimen secara nyata agar suatu senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 4.
ReplyDeleteArmstrong, dkk. menggambarkan metode satu-pot untuk menghasilkan perpustakaan kombinatorial, yang disebut multi-komponen kondensasi (MCCs). [14] Dalam skema ini, tiga atau lebih reagen bereaksi sedemikian rupa sehingga setiap reagen dimasukkan ke dalam produk akhir dalam satu langkah, menghilangkan kebutuhan untuk sintesis multi-langkah yang melibatkan banyak langkah pemurnian.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 4.
ReplyDeleteArmstrong, dkk. menggambarkan metode satu-pot untuk menghasilkan perpustakaan kombinatorial, yang disebut multi-komponen kondensasi (MCCs). [14] Dalam skema ini, tiga atau lebih reagen bereaksi sedemikian rupa sehingga setiap reagen dimasukkan ke dalam produk akhir dalam satu langkah, menghilangkan kebutuhan untuk sintesis multi-langkah yang melibatkan banyak langkah pemurnian.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yang ke 3 :
ReplyDeletePenggunaan pemisahan secara maya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan eksperimen secara langsung, antara lain 1. biaya yang lebih rendah, karena tidak perlu membeli senyawa uji 2. dimungkinkan untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan pengujian secara eksperimen langsung. Meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya, tetap dibutuhkan eksperimen secara nyata agar suatu senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata. Pengujian secara maya menggunakan simulasi komputer tetap tidak dapat menggantikan proses pengujian dengan eksperimen secara sepenuhnya
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 4.
ReplyDeleteArmstrong, dkk. menggambarkan metode satu-pot untuk menghasilkan perpustakaan kombinatorial, yang disebut multi-komponen kondensasi (MCCs). [14] Dalam skema ini, tiga atau lebih reagen bereaksi sedemikian rupa sehingga setiap reagen dimasukkan ke dalam produk akhir dalam satu langkah, menghilangkan kebutuhan untuk sintesis multi-langkah yang melibatkan banyak langkah pemurnian.
permasalahan nomor 4.
ReplyDeleteArmstrong, dkk. menggambarkan metode satu-pot untuk menghasilkan perpustakaan kombinatorial, yang disebut multi-komponen kondensasi (MCCs). [14] Dalam skema ini, tiga atau lebih reagen bereaksi sedemikian rupa sehingga setiap reagen dimasukkan ke dalam produk akhir dalam satu langkah, menghilangkan kebutuhan untuk sintesis multi-langkah yang melibatkan banyak langkah pemurnian.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yang ke 3 :
ReplyDeletePenggunaan pemisahan secara maya memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan eksperimen secara langsung, antara lain 1. biaya yang lebih rendah, karena tidak perlu membeli senyawa uji 2. dimungkinkan untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan pengujian secara eksperimen langsung.
saya jwab no 3 dimungkinkan untuk meneliti senyawa yang belum pernah disintesis tanpa harus melakukan pengujian secara eksperimen langsung. Meskipun pengujian dapat dilakukan secara maya, tetap dibutuhkan eksperimen secara nyata agar suatu senyawa hasil uji dapat dimanfaatkan secara nyata. Pengujian secara maya menggunakan simulasi komputer tetap tidak dapat menggantikan proses pengujian dengan eksperimen secara sepenuhnya
ReplyDelete